Digrup ini kang ibing berperan sebagai Kang Maman, mewakili orang sunda bersosok lugu, jujur, polos dan membuat mangkel lawan bicara. De Kabayan. Hingga pada tahun 1975, Kang Ibing ditawari untuk berakting dalam film layar lebar berjudul Si Kabayan, seorang tokoh legendaris cerita rakyat Pasundan, yang di Sutradarai oleh Sofyan Sharma.
BerandaSeni BudayaKang Ibing Humor Bukan untuk Merendahkan Manusia Dulu ketika almarhum masih jumeneng jangan pernah mengatakan "Tuh, aya si Ibing!" atau "Ah, si Ibing mah aya-aya wae!". Walaupun sosoknya lebih dikenal sebagai pelawak, namun Kang Ibing merasakan bahwa apa yang dia lakukan bukan sebagai objek ledekan yang lebih bersifat merendahkan. Baginya, ketika dia melawak, itu adalah tuntutan dia sebagai seniman. Apalagi kemudian ia pun menjadi pendakwah. Ia ingin diposisikan bukan sebagai pelawak saat ceramah walau isinya kadang membuat perut terpingkal-pingkal. Jadi, ketika Anda merasakan bahwa karena rasa humor bisa merasa "mendekatkan" Anda dengan Kang Ibing, dulu Kang Ibing bisa marah besar jika diperlakukan dengan perkataan seperti itu. Bagi Kang Ibing, masyarakat yang cerdas harus bisa menempatkan konteks humor dengan konten yang selain membuat tertawa, juga membuat penikmatnya berpikir. Seniman Sunda yang hobi memelihara domba adu ini punya prinsip, humor bukan untuk melecehkan manusia yang satu dengan yang lainnya. Humor adalah proses kreatif yang tidak sembarangan dimiliki setiap orang. Humor pada hakikatnya "ngageuing" alias memberi kesadaran bahwa kita makhluk yang lemah dan menyadari kelemahan tersebut untuk bertindak hakikatnya manusia. Makanya, Kang Ibing paling anti ketika para pelawak saling menjatuhkan objek lawan bicara dengan urusan fisik. Menurutnya, walaupun tampang dalam setiap peran yang ia mainkan seperti orang lugu, namun bukanlah sosok manusia bodoh. Keluguan adalah pemicu untuk memunculkan nuansa humor cerdas, dari yang tidak terpikirkan oleh penonton/pendengar bisa menjadi luar biasa akibat polah tingkah lakunya yang lugu. Raden Aang Kusmayatna Kusumadinata lahir di Sumedang, 20 Juni 1946 – meninggal di Bandung, 19 Agustus 2010 adalah nama asli Kang Ibing. Sosok seniman Sunda terah Kerajaan Sumedang Larang yang menjadi legenda dalam bodor Sunda ini adalah anggota grup lawak De'Kabayan yang terdiri antara lain Aom Kusman dan Suryana Fatah. Pelawak ini juga aktif dalam kesenian Sunda dan telah menciptakan beberapa kawih Sunda. Juga sebelum meninggal dunia, ia menciptakan karya drama Sunda berjudul "Juragan Hajat". Pentas drama karyanya ini sukses dipentaskan di sebuah hotel besar di Bandung. Setamat SMA, ia meneruskan kuliah di Fakultas Sastra Universitas Padjadjaran dengan mengambil jurusan Sastra Rusia. Untuk itulah, sumber-sumber humornya banyak yang ia perdalami dari Rusia dan juga negara-negara Eropa lainnya. Ia pun aktif di kegiatan-kegiatan Sunda sampai menjadi bobotoh Persib dan menyanyikan lagu khusus untuk tim sepakbola kesayangan urang Bandung ini. Semasa hidup, sosok pencinta buku itu aktif di organisasi Daya Mahasiswa Sunda Damas. Ia pernah juga menjadi penasihat Departemen Kesenian Unpad dan pernah juga menjadi Asisten Dosen di Fakultas Sastra Unpad Sekarang Fakultas Ilmu Budaya. Karier Kang Ibing diawali pada 1975. Saat itu, sutradara Tutty Suprapto menjadikanya aktor utama pada film “Si Kabayan”. Lalu, karier filmnya pun merambah, antara lain dalam fiilm “Ateng The Godfather” 1976, “Bang Kojak” 1977, “Si Kabayan dan Gadis Kota” 1989, “Boss Carmad” 1990, “Komar Si Glen Kemon Mudik” 1990, “Warisan Terlarang” 1990 dan “Di Sana Senang Di Sini Senang” 1990, dll. Ia pun dikenal sebagai penyiar di Radio Mara FM Bandung. Siarannya setiap malam Jumat kerap ditunggu oleh para penggemarnya. Bahkan, tak sedikit siarannya direkam untuk dijadikan koleksi. Tak heran jika sekarang pun kita masih bisa mendengarkan cerita-cerita bobodoran Kang Ibing di internet. Hal ini karena rekaman siarannya banyak yang mengunggah ke dunia maya. Pada Ramadhan 2010, Kang Ibing meninggal dunia di Rumah Sakit Al Islam Bandung, Kamis, 19 Agustus 2010 pukul Kang Ibing meninggal sekitar pukul WIB setelah terjatuh di rumahnya yang terletak di daerah Pandan Wangi, tepatnya di Margawangi Estate Jalan Kencana Wangi No 70 RT 1 RW 13 Kelurahan Cijawura, Kecamatan Buah Batu. Beliau dimakamkan di pemakaman Gunung Puyuh, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat. Beberapa minggu sebelum meninggal, ia sempat mengisi acara di Pameran Buku Bandung 2010 di Gedung Landmark Jalan Braga. Kondisinya sudah terlihat pucat, namun semangatnya saat menyampaikan orasi humor Sunda tidak mencirikan ia tengah dirundung sakit. Saat itu, ia menjadi wakil dari redaksi majalah Humor Sunda Cakakak untuk menyampaikan esensi humor dalam kehidupan manusia. Salah satu yang ia sampaikan bahwa "humor" Tuhan paling tinggi adalah kematian yang pasti datang dalam diri manusia. - Baca info-info lainnya di GOOGLE NEWS
ï»żDalamcerita sunda lucu singkat atau bisa dikatakan teka teki lucu sunda ini berisikan hiburan dan tidak ada maksud lain, ya minimal yang membaca bisa tersenyum. Viral dongeng kang ibing jaga malam. Cerita Bahasa Sunda Si Kabayan Ngala Nangka Descargar Mukadimah ceramah bahasa sunda lucu. Cerita lucu kang ibing bahasa sunda. Contoh teks pembawa acara Dia merupakan pelawak indonesia yang tergabung dengan grup lawak de&x27;kabayan yang terdiri antara lain aom kusman dan suryana fatah. kang ibing selain sebagai pelawak, dia juga aktif dalam kesenian sunda. kang ibing lahir di sumedang, 20 juni 1946. Refleksinya terlihat dari banyaknya anak muda tatar sunda dewasa ini yang malu berbahasa sunda. Satu persatu tokoh seni dan budaya sunda mulai meninggalkan dunia. 02 Kang Ibing Mulangkeun Katineung Nalika Siaran Di Radio Mara 29 Maret 2007 By Kang Jayus from Ceramah sunda lucu kyai kondang jawa barat kh. Mengawalai karier sebagai pembawa acara obrolan rineh dalam arti santai secara kocak dan sarat kritik di radio mara bandung. Asep sunandar nu di kulawargana katelah oge sukana. Basa teh ciciren bangsa dalam arti bahasa itu menunjukkan bangsa. Masuk nominasi piala citra lewat joe turun ke desa 1989 di ffi 1990 dan boneka dari indiana 1990 di ffi 1991. Refleksinya terlihat dari banyaknya anak muda tatar sunda dewasa ini yang malu berbahasa sunda. kang ibing sendiri tidak pernah mimpi untuk jadi orang terkenal apalagi bintang film. kang ibing garansi ngakak 7 tahun quote Pepek hendarso atau nama beken nya yang lebih dikenal oleh masyarakat yaitu kang darso, lahir di bandung 12 agustus 1945 dan meninggal di bandung 12 september 2011 pada umur 66 tahun. Abah asep anak katujuh ti tilu welas putra abah sunarya; Dia merupakan pelawak indonesia yang tergabung dengan grup lawak de&x27;kabayan yang terdiri antara lain aom kusman dan suryana fatah. Asep sunandar nu di kulawargana katelah oge sukana. Gaya bicaranya yang berintonasi khas sunda melekat dalam diri kang ibing yang merupakan nama bekennya. kang ibing selain sebagai pelawak, dia juga aktif dalam kesenian sunda. Satamatna ti sma nuluykeun ka jurusan bahasa rusia fakultas sastra unpad nepi ka lulus jadi sarjana muda. Personilnya terdiri dari kang ibing, mang. kang ibing, sebenarnya ini pake bahasa sunda, tapi ane coba translate ke bahasa indonesia biar agan2 pada ngerti, mudah2n ga repost ya. Ceramah sunda lucu kyai kondang jawa barat kh. bahasa sunda si lamsijan kaedanan bahasasundaid lutung kasarung cerita rakyat jawa barat dongeng kita dongeng sunda kang ibing pikaseurieun ngudag buronan dongeng sakadang beurit jeung sakadang singa dongeng sunda sejarah dewi sri pohaci asal muasal pare 02 kang ibing mulangkeun katineung nalika siaran di radio mara 29 maret 2007. Selain mengaransemen ulang lagu kang ibing, doel sumbang dan sejumlah seniman lainnya juga berencana menerbitkan beberapa buku dan kumpulan puisi kang ibing. Download ceramah kang ibing full bahasa sunda lucu, dakwah kang ibing bodor, download video ceramah kang ibing, ceramah kang ibing sholat, dongeng kang ibing full mp3, download ceramah kang ibing lucu mp3, download ceramah kang ibing di jepang, download ceramah kang ibing maulid nabi mp3. Hallo gan, ane punya jokes nih, ini kumpulan dongengnya alm. Pekerjaan melucu dalam bahasa sunda disebut juga ngabodor. 31++ biografi kh zainal mustafa ideas in 2021. Beliau memulai kariernya ketika menjadi pembawa acara obrolan rineh dalam arti santai secara kocak dan sarat kritik di radio mara bandung. Refleksinya terlihat dari banyaknya anak muda tatar sunda dewasa ini yang malu berbahasa sunda. kang ibing garansi ngakak 7 tahun quote Katabandung 銖饔 Facebook from kang ibing diterjemahkan ke bahasa indonesia quote Masuk nominasi piala citra lewat joe turun ke desa 1989 di ffi 1990 dan boneka dari indiana 1990 di ffi 1991. Download ceramah kang ibing mp3. Download ceramah af ghazali gratis download lagu ceramah sunda kh af ghazali kh af ghazali wafat kh af ghazali amanah. Hallo gan, ane punya jokes nih, ini kumpulan dongengnya alm. Di tatar sunda nama darso terkenal sebagai seniman; Ceramah sunda kang ibing mp3 download. Kaskus download ceramah agama islam lucu bahasa sunda ceramah agama islam kang ibing lagu mp3, video mp4 & Selama hidupnya, dirinya aktif sebagai pelawak sejak 1975 sampai 2010. Touch device users, explore by touch or with swipe. kang ibing sendiri tidak pernah mimpi untuk jadi orang terkenal apalagi bintang film. Setelah kang ibing, hanya ia yang dianggap mampu untuk memerankan tokoh yang cerdik dan alim dari sunda ini. kang ibing sendiri tidak pernah mimpi untuk jadi orang terkenal apalagi bintang film. Ceramah sunda kang ibing mp3 download. kang ibing adalah pelawak indonesia yang tergabung dengan grup lawak de&x27;kabayan yang terdiri antara lain aom kusman dan suryana fatah. kang aom kusman, seniman sunda yang serba bisa. Pekerjaan melucu dalam bahasa sunda disebut juga ngabodor. Generasi muda sunda sekarang menurut kang ibing, pada umumnya sudah kurang mengenal jati diri ki sunda. Masuk nominasi piala citra lewat joe turun ke desa 1989 di ffi 1990 dan boneka dari indiana 1990 di ffi 1991. Kariernya di dunia seni berjalan mulus. Kaskus download ceramah agama islam lucu bahasa sunda ceramah agama islam kang ibing lagu mp3, video mp4 & bahasa sunda si lamsijan kaedanan bahasasundaid lutung kasarung cerita rakyat jawa barat dongeng kita dongeng sunda kang ibing pikaseurieun ngudag buronan dongeng sakadang beurit jeung sakadang singa dongeng sunda sejarah dewi sri pohaci asal muasal pare 02 kang ibing mulangkeun katineung nalika siaran di radio mara 29 maret 2007. kang ibing sendiri tidak pernah mimpi untuk jadi orang terkenal apalagi bintang film. Maestro jaipongan sunda, tati saleh, meninggal dunia,kamis pukul wib dalam usia 61 tahun di rs immanuel bandung karena penyakit komplikasi luka lambung, vertigo dan terdeteksi penyakit diabetes. Generasi muda sunda sekarang menurut kang ibing, pada umumnya sudah kurang mengenal jati diri ki sunda. Tulisan mengenai kang ibing dengan berat hati dimulai dengan kabar meninggalnya beliau, kang ibing meninggal dunia pada 19 agustus 2010 di rumah sakit islam bandung. Kariernya di dunia seni berjalan mulus. Kang Ibing Tutup Usia News Liputan6 Com from Kita ingat dalam beberapa tahun ke belakang, dari mulai kang ibing, abah asep sunandar s dan kang darso. Tulisan mengenai kang ibing dengan berat hati dimulai dengan kabar meninggalnya beliau, kang ibing meninggal dunia pada 19 agustus 2010 di rumah sakit islam bandung. Download ceramah af ghazali gratis download lagu ceramah sunda kh af ghazali kh af ghazali wafat kh af ghazali amanah. kang ibing si kabayan adalah tokoh legendaris cerita rakyat pasundan yang terkenal lugu tetapi cerdik. Meskipun demikian, bagi sebagian besar orang sunda, barangkali, lawakan kang ibing dalam bahasa indonesia itu tetap tidak serenyah dan selegit banyolannya dalam bahasa sunda. Satu persatu tokoh seni dan budaya sunda mulai meninggalkan dunia. kang ibing memiliki istri bernama ny. kang ibing diterjemahkan ke bahasa indonesia quote Kita ingat dalam beberapa tahun ke belakang, dari mulai kang ibing, abah asep sunandar s dan kang darso. Maestro jaipongan sunda, tati saleh, meninggal dunia,kamis pukul wib dalam usia 61 tahun di rs immanuel bandung karena penyakit komplikasi luka lambung, vertigo dan terdeteksi penyakit diabetes. Menemukan peran yang pas lewat legenda si kabayan dalam si kabayan turun ke kota 1989. Asep sunandar sunarya, lahir 3 september 1955 di kampung jelekong, kacamatan baleendah, 25 km arah kidul kota bandung ngantunkeun di jelekong, 31 maret 2014. Selain mengaransemen ulang lagu kang ibing, doel sumbang dan sejumlah seniman lainnya juga berencana menerbitkan beberapa buku dan kumpulan puisi kang ibing. Pekerjaan melucu dalam bahasa sunda disebut juga ngabodor. Touch device users, explore by touch or with swipe. Seniman serba bisa yang bernama asli raden aang kusumayatna kusumadinata ini lahir di sumedang pada tanggal 20 juni 1946 dari pasangan raden suyatna kusumahdinata dan raden kusdiyah. Masuk nominasi piala citra lewat joe turun ke desa 1989 di ffi 1990 dan boneka dari indiana 1990 di ffi 1991. Tulisan mengenai kang ibing dengan berat hati dimulai dengan kabar meninggalnya beliau, kang ibing meninggal dunia pada 19 agustus 2010 di rumah sakit islam bandung. bahasa sunda si lamsijan kaedanan bahasasundaid lutung kasarung cerita rakyat jawa barat dongeng kita dongeng sunda kang ibing pikaseurieun ngudag buronan dongeng sakadang beurit jeung sakadang singa dongeng sunda sejarah dewi sri pohaci asal muasal pare 02 kang ibing mulangkeun katineung nalika siaran di radio mara 29 maret 2007. Dia merupakan pelawak indonesia yang tergabung dengan grup lawak de&x27;kabayan yang terdiri antara lain aom kusman dan suryana fatah. Lahir di sumedang, 20 juni 1946 dan meninggal di bandung pada 19 agustus 2010 dalam usia 64 tahun. 2 2 jeung 4 d. Biografi Kang Ibing Dalam Bahasa Sunda - Papatah Mang Ibing Jang Si Jalu Youtube Pelawak ini juga aktif dalam kesenian sunda.. Cerita rakyat pasundan yang diangkat ke layar lebar dengan berbagai versi ini untuk pertama kalinya diperankan oleh kang ibing yang punya nama lengkap rd. Beliau memulai kariernya ketika menjadi pembawa acara obrolan rineh dalam arti santai secara kocak dan sarat kritik di radio mara bandung. Kita ingat dalam beberapa tahun ke belakang, dari mulai kang ibing, abah asep sunandar s dan kang darso. Download ceramah kang ibing mp3. Maestro jaipongan sunda, tati saleh, meninggal dunia,kamis pukul wib dalam usia 61 tahun di rs immanuel bandung karena penyakit komplikasi luka lambung, vertigo dan terdeteksi penyakit diabetes.
BiografiKang Ibing Dalam Bahasa Sunda - Papatah Mang Ibing Jang Si Jalu Youtube : Pelawak ini juga aktif dalam kesenian sunda. 07 Sep, 2021 Posting Komentar Dia merupakan pelawak indonesia yang tergabung dengan grup lawak de'kabayan yang terdiri antara lain aom kusman dan suryana fatah. kang ibing selain sebagai pelawak, dia juga aktif dalam kesenian sunda. kang ibing lahir di sumedang, 20 juni 1946.
BIOGRAFI SINGKET KANG IBING Ibing Kusmayatna atawa nu kasohor Kang Ibing ngaran aslina mah RadĂ©n Aang Kusmayatna Kusumadinata lahir di Sumedang ping 20 Juli 1946. Ngantunkeun di RS Al-Islam Jl. Soekarno Hatta Bandung ping 19 Agustus 2010. Putra ti RadĂ©n Suyatna Kusumahdinata jeung RadĂ©n Kusdiyah. Satamatna ti SMA nuluykeun ka Jurusan Bahasa Rusia Fakultas Sastra UNPAD nepi ka lulus jadi sarjana muda. Nalika mahasiswa kungsi jadi Pupuhu Kasenian Daya Mahasiswa SundaDAMAS, Penasihat Departemen Kesenian UNPAD, sarta jadi asistĂ©n dosĂ©n Fakultas Sastra. Taun 1986, di Bandung loba radio swasta niaga saperti Radio Mara 27. Ibing ngamimitian karirna tidinya salaku nu sok siaran di radio sarta nu ngokolakeun acara obrolan rinĂ©h, bodor tapi pinuh ku kritik dina Radio Mara. Kalawan lentong Sundana nu has sarta cara mawakeun acara nu ngalĂ©r ngidul kumaha karep jadi hiji hal nu unik tur dipikaresep ku masarakat. Bareng jeung Aom Kusman, Suryana Patah, Wawa Sofyan,sarta Ujang nyieun grup lawak “de Kabayan” 1970-an. Taun 1975 jadi tokoh utama dina pilem "Si Kabayan" kalawan produsernaTuty Suprapto. Tuluy maĂ©n pilem-pilem lianna kayaning "AtĂ©ng the Godfather" 1976, "Apanya Dong" 1985, "Si Kabayan dan Gadis ModĂ©ren" 1990, "Bang Kojak" 1977, "Boss Carmad" 1990, "Komar Si Glen Kemon Mudik" 1990, "Warisan Terlarang"1990, jeung "Di Sana Senang Di Sini Senang" 1990. BIOGRAFI SINKET DARSO Darso gumelar di Bandung, Jawa Barat dina ping 12 Agustus 1945 ngabogaan ngaran pepek Hendarso. Salila leuwih ti 45 taun, Hendarso satia midangkeun calung, parabot musik tina awi, anu saterusna dihijikeun jeung dangdut sarta pop. SawarĂ©h urang nyebutkeun manĂ©hna minangka Michael Darso Si Raja Pop Sunda, milah rupa ti raja pop dunya nyaeta Michael Jackson. Sarakanana di lembur Cirateun, Lembang, Kabupaten Bandung Barat. Kurang leuwih 300 judul dina salila hirupna, Darso geus nyieun lagu boh midangkeun calung atawa pop sunda Album Ă©ta aya anu direkam di studio, aya ogĂ© anu direkam basa keur manĂ©hna nyanyi di panggung. Darso ngamimitian karirna salaku pamaĂ©n bas dina grup musik Nada Karya sarta Nada Kencana. Kantos milu jeung Band anu dipiboga ku Puseur Persenjataan Kavaleri Bandung. ManĂ©hna ngandeg lantaran kakeunaan perkara G 30 S/PKI. Dina taun 1968 anjeunna mitembeyan deui karirna bareng lanceukna Uko Hendarso midangkeun musik kalayan instrumen utama nyaĂ©ta "calung" salah sahiji lagu anu kawentar nyaeta "Kiamat'. Luhur arahan Darso diajak pikeun tĂ©mbong di RRI babarengan jeung grup Baskara Saba DĂ©sa. . Teu sawatara lila Asmara Record ngarĂ©kam pidangan Darso dina pita kaset. Sawatara lagu anu kaceluk nyaĂ©ta "Kembang Ujung", "Cangkurileung", sarta "Panineungan".Dina taun 90-an ngaran Darso beuki kawentar saenggeus TVRI mindeng mintonkeunana. Darso ogĂ© ngamimitian make parabot musik sĂ©jĂ©na kawas tarompet sarta organ rupa musik anu pernah dipidangkeun sajaba pop sunda ogĂ© dangdut. Hariringna anu kaceluk dina mangsa harita nepi ka kiwari nyaĂ©ta "Randa Geulis", "Maribaya", "Dina Amparan Sajadah", "Kabogoh Jauh". Dina taun 2005 manĂ©hna meunang pangajĂ©n ti Gubernur Jabar Danny Setiawan mangrupa Kasinugrahan Musik Jabar 2005 sarta dina taun 2009 manĂ©hna meunang ogĂ© pangajĂ©n ti Walikota Bandung Dada rosada mangrupa Kasinugrahan Budaya Dayeuh Bandung 2009. Nurutkeun beja, Darso maot dinten SenĂ©n, kaping 12 SĂ©ptember 2011, dina wanci WIB, di Rumah Sakit Soreang, KabupatĂ©n Bandung.. Mun diwincik tina mintonkeun seni sunda, bisa kasebutkeun Darso teh salah sahiji inohong legenda musik pop sunda. Loba hasil ciptana, disaluyukeun pikeun ngahirupkeun musik Sunda. Pangabisana pikeun ngahijikeun musik sunda pituin Sunda jeung Musik Pop, manehna mangrupa salah sahiji seniman sarta musisi anu sapatutna diajenan, sabab loba jelema anu mere pangajen minangka Legenda Pop Sunda’. Nepi ka ayeuna tacan aya beja anu pasti ngeunaan cukang lantaran maotna The Fenomenon Ă©ta. Tapi naon waĂ© anu lumangsung, susuganan anjeuna dibĂ©rĂ© tempat anu pangalusna ku Alloh SWT, sarta karya anjeunna bisa langgeng sarta satia di hatĂ© urang Sunda. BIOGRAFI SINGKET RAHMATTULLAH ADING AFFANDIE RAF Rahmatullah Ading Affandie gumelar di Ciamis, 12 Oktober 1929 – pupus di Bandung, 6 PĂ©bruari 2008 dina yuswa 78 taun putra ti Bapak Udin Tampura jeung Ibu Ratna Permana. Atikanana dimimitian ti HIS dituluykeun ka PasantrĂ©n Miftahul Huda Ciamis. Dina mangsa revolusi Jepang, RAF nuluykeun atikanana ka sakola Pertanian Tasikmalaya sarta SMA di Bandung. RAF nyuprih pangarti ogĂ© di Fakultas Hukum Universitas Indonesia Jakarta nepi ka tingkat Sarjana Muda. Taun 1963 RAF jadi pagawĂ© Perkebunan Negara IX nepi ka pangsiun ti PTP XII dina taun 1983. Taun 1951-1954, RAF kungsi jadi komĂ©ntator maĂ©n bal di RRI Jakarta jeung Bandung. RAF ogĂ© salasahiji tokoh nu miboga jasa dina mekarkeun ngaran Persib. Taun 1954-1955 RAF jadi Ketua Komisi Teknik di Persib. PamaĂ©n Persib nu kasohor kungsi diasuh ku RAF nya Ă©ta Rukman, Komar, Rukma jeung Parhim. Taun 1955 RAF jadi Pemrakarsa Simposium Sastra Sunda nu diayakeun di Jakarta Taun 1956 RAF kapilih jadi anggota pangurus LBSS, tuluy dipercaya jadi Pupuhu BagĂ©an Sastra dina kapangurusan hasil Kongres 1958. Taun 1956 ogĂ© RAF kapilih jadi Pupuhu Calagara KongrĂ©s Pemuda Sunda nu diayakeun di Bandung 4-7 November 1956. Ti taun 1983 jadi Pupuhu Badan Koordinasi Kesenian Nasional Indonesia BKKNI cabang Jawa Barat sarta diangkat jadi anggota DPRD Jabar ti Fraksi Karya Pembangunan1982-1997. Minangka sastrawan nu kawilang produktif, RAF geus ngarang ratusan naskah sinĂ©tron, operet, sawatara novel kayaning Nu Kaul Lagu Kaleon 1989, Bentang Lapang sarta kumpulan carponDongeng Enteng ti Pasantren 1961. Karya nu mangrupa naskah drama diantarana Dakwaan dan Yaomal Qiyamah nu ditulis dina taun 1950-an sarta geus dipintonkeun sababaraha kali. RAF ogĂ© nulis skenario film Si Kabayan, Ratu Ular jrrd nu dipintonkeun ku TVRI Pusat. Aya ogĂ© naskah gending karesmen dina judul "Ruhak Padjadjaran" nu kungsi dipintonkeun di Teater Terbuka Taman Budaya Jawa Barat tanggal 17 Juli 2006. Naskah serial Inohong di Bojong Rangkong nu ditulisna teu leuwih ti 110 judul. "Inohong di Bojong Rangkong" mangrupa sinĂ©tron komedi satir nu miboga suasana islami sarta nyunda. Konsep seni islami geus jadi ciri has RAF. Dina taun 1963 RAF ngagarap kasidah modern nya Ă©ta Lingga Binangkit. Sanggeus sapuluh taun, Lingga Binangkit mekar jadi grup lianna nya Ă©ta Patria. Ciri lainna nya Ă©ta satirna nu dianggap seukeut. Saacan jaman reformasi, RAF salaku mantan anggota DPRD Jabar ti Fraksi Karya Pembangunan dina kritik-kritikanana mindeng nyugak ka pamarĂ©ntahan. Taun 1961 RAF kasinugerahan hadiah LBSS pikeun buku kumpulan carpon DongĂ©ng ÉntĂ©ng ti PasantrĂ©n. Taun 1990kasinugerahan hadiah Rancage kalawan novelna Nu Kaul Lagu KalĂ©on. Taun 1998 buku biografi RAF Urang Banjarsari jadi Inohong di Bojongrangkong diterbitkeun ku Geger Sunten. Kitu ogĂ© jeung lalampahan RAF nalika naĂ©k haji dibukukeun ku Geger Sunten kalawan judul Akina Puri ka Tanah Suci. AangKusmayatna Kusumadinata atau Kang Ibing yang terkenal menyebar ke dunia di Sumedang pada tanggal 20 Juli 1946. Tanggal di Bandung pada tanggal 19 Agustus 2010. Putra Raden Suyatna Kusumahdinata dan Raden Kusdiyah. Hanya dari SMA melanjutkan ke Jurusan Bahasa Rusia Fakultas Sastra UNPAD hingga lulus sebagai sarjana. Kang Ibing adalah pelawak Indonesia yang tergabung dengan grup lawak De’Kabayan yang terdiri antara lain Aom Kusman dan Suryana Fatah. Pelawak ini juga aktif dalam kesenian Sunda dan pula pernah aktif sebagai Penyiar Radio Mara Bandung bersama Wildan Nasution. Pemilik nama lengkap R. Aang Kusmayatna Kusiyana Samba Kurnia Kusumadinata ini berasal dari pasangan R Suyatna Bin Aang – Nyi R Kusdiah Ratna Komala. Ibing ikut kakek dan neneknya tinggal di kawasan Jl Asia Afrika. Semasa kecilnya, Ibing terkenal sebagai anak nakal karena tak bisa diam. Ada saja ulah yang dilakukannya, semisal mencat kambing tetangga. Ibing yang berotak cerdas, masuk Universitas Padjadjaran, Jurusan Sastra Rusia selulus dari SMAN 4 Bandung. Ia pun terpaksa tinggal di DAMAS Daya Mahasiswa Sunda karena tak sanggup bayar uang kos. Untuk menyambung hidup, tiap jam ia pergi ke Pasar Andir dan berjualan singkong. Tak jarang, sebagian uang hasil berjualan singkong dikirim ke orangtuanya untuk membantu biaya sekolah adik-adiknya. Kang Ibing pernah menjabat sebagai Ketua Kesenian Daya Mahasiswa Sunda DAMAS, Penasihat Departemen Kesenian Unpad dan pernah juga menjadi Asisten Dosen di Fakultas Sastera Unpad. Suatu hari, Ibing yang sedang bermain ke Radio Mara, melihat Aom Kusman, sahabatnya, tengah siaran Kuis Siapa Dia. Ibing pun ditawari menjadi penyiar di radio itu. Ibing tak menyia-nyiakan kesempatan itu. Keesokannya, ia langsung menjadi penyiar dengan nama samaran Ibing. Respons baik pun diterimanya dari para pendengar. Gaya bicaranya yang berintonasi khas Sunda melekat dalam diri Kang Ibing yang merupakan nama bekennya. Suatu hari, Ibing dipertemukan dengan sahabatnya yang kebetulan mengajak ikut serta melawak. Ibing menolak mentah-mentah tawaran itu karena dia bercita-cita jadi tentara. Tapi karena kebutuhan hidup yang mendesak, akhirnya Ibing ikut melawak. Lambat laun ilmu melawak dikuasainya dan ia pun dikenal sebagai seniman dan pelawak grup De Kabayan’s. Sejak terkenal sebagai pelawak, Ibing mendapat tawaran main film di tahun 1975, berjudul Si Kabayan arahan Sutradara Tutty Suprapto. Pilihan Tuty jatuh ke Ibing konon tertarik saat mendengarkan gaya humornya di Radio Mara tersebut. Selain bermain film, Kang Ibing juga memerankan Bintang Iklan dari beberapa produk. Sejak itulah sosok Kabayan sangat lekat pada sosok ayah tiga anak ini. Ketika tren bergeser ke sinteron, Kang Ibing tidak tertinggal. Ia turut berperan di sinetron Kabayan Orang Beken 1992. Kang Ibing juga dikenal sebagai dai yang lumayan padat jadwalnya. masa tuanya, Kang Ibing tetap berkarya. Di harian Pikiran Rakyat, secara rutin Kang Ibing bertindak sebagai komentator di Rubrik Sepakbola Bodor, artikel yang muncul ketika musim sepakbola datang, seperti Piala Eropa dan Piala Dunia. Terakhir, Kang Ibing menulis artikel soal Belanda vs Jerman di pertandingan Piala Dunia 2010 yang bertajuk “Rele Renang Nuting Tongharcet!” plesetan dari Rek eleh rek meunang, nu penting tong dahar bancet!’, yang berarti mau menang ataupun kalah, yang penting jangan makan bancet atau kodok kecil, Red.. Di situ, antara lain ia menulis dengan gaya lawakannya yang khas, “Ada juga tim medis yang mengusulkan, agar gampang menangani kalau terjadi apa-apa, sebaiknya pertandingan final ini dilangsungkan saja di halaman rumah sakit. Usul ini juga ditolak, karena repot, pemain sepak bola pabaliut jeung nu bezoek. Kisruh dengan para pembesuk, Red.” Keasyikan bekerja, Ibing terlambat menikah. Saat berkenalan dengan Nike, anak seorang tentara berpangkat kolonel, Ibing memberanikan diri melamar. Berbuah kemampuan meyakinkan calon mertua, Ibing diterima menjadi menantu. Perbedaan usia 13 tahun dengan Nike justru menjadi semangat hidup baginya. Nike memberinya anak, Kusumadika Rakean Kalang Sunda, Kusumananda Mega Septemdika, dan Diane Fatmawati. Anehnya, Ibing malah tak ingin ketiga anaknya menjadi pelawak. Kang Ibing meninggal dunia, Kamis malam tanggal 19 Agustus 2010, sekitar pukul WIB karena mengalami pendarahan akibat terjatuh dari lantai kamar mandi rumahnya. Pukul tadi, Kang Ibing dinyatakan meninggal dunia di UGD Rumah Sakit Al Islam,” ujar Operator Rumah Sakit Al Islam Abu Agna. Beberapa Film yang pernah dibintangi oleh Kang Ibing Si Kabayan 1975 Ateng The Godfather 1976 Bang Kojak 1977 Si Kabayan dan Gadis Kota 1989 Boss Carmad 1990 Komar Si Glen Kemon Mudik 1990 Warisan Terlarang 1990 Di Sana Senang Di Sini Senang 1990 Di bawah ini adalah beberapa karya Kang Ibing yang saya ambil dari youtube Ceramah Kang Ibing De Kabayan’s Kang Maman Mencari Anak Anjing Juragan Hajat Dongeng Kang Ibing di sadur dari beberapa tulisan, wikipedia, dan sobat blogger lain nya This entry was posted on 25 Februari 2014 at 1139 am and is filed under Bebas Berekspresi. You can follow any responses to this entry through the RSS feed. You can leave a response, or trackback from your own site.

Sunda kang ibing kungsi jadi - Indonesia: ibing mana yang harus

Biodata Nama Lengkap Raden Aang Kusmayatna KusumadinataNama Populer Kang IbingTanggal Lahir 20 Juni 1946Tempat Lahir Sumedang Wafat Bandung, 19 Agustus 2010 Biografi Kang Ibing atau yang bernama lengkap Raden Aang Kusmayatna Kusumadinata lahir pada tanggal 20 Juni 1946 di Sumedang. Dia merupakan pelawak Indonesia yang tergabung dengan grup lawak De'Kabayan yang terdiri antara lain Aom Kusman dan Suryana Fatah. Kang Ibing selain sebagai pelawak, Dia juga aktif dalam kesenian Ibing memiliki Istri bernama Ny. Nieke dan dikarunia 3 tiga orang anak masing-masing Kusmadika, Kusmandana dan di dunia seni berjalan mulus. Kang Ibing sendiri tidak pernah mimpi untuk jadi orang terkenal apalagi bintang karier sebagai Pembawa Acara Obrolan Rineh dalam arti santai secara kocak dan sarat kritik di Radio Mara Bandung. Gaya bicaranya yang berintonasi khas Sunda melekat dalam diri Kang Ibing yang merupakan nama bekennya. Ketika masih duduk di Fakultas Sastera Unpad Jurusan Sastra Rusia, Kang Ibing pernah menjabat sebagai Ketua Kesenian Daya Mahasiswa Sunda DAMAS, Penasihat Departemen Kesenian Unpad dan pernah juga menjadi Asisten Dosen di Fakultas Sastera 1970 bersama-sama dengan Aom Kusman dan Suryana Fatah membentuk Group Lawak De Kabayan. Pada tahun 1975 untuk pertama kalinya main film Si Kabayan arahan Sutradara Tutty Suprapto. Pilihan Tuty jatuh ke Ibing konon tertarik saat mendengarkan gaya humornya di Radio Mara tersebut. Selain bermain film, Kang Ibing juga memerankan Bintang Iklan dari beberapa produk. Saat ini Kang Ibing lebih dikenal sebagai dai yang lumayan padat juga jadwalnya. Karir Karirnya dimulai ketika menjadi Pembawa Acara Obrolan Rineh di Radio Mara Bandung. Ketika menjadi mahasiswa di Fakultas Sastera Unpad Jurusan Sastera Rusia, Kang Ibing pernah aktif sebagai Ketua Kesenian Daya Mahasiswa Sunda DAMAS, Penasihat Departemen Kesenian Unpad dan pernah juga menjadi Asisten Dosen di Fakultas Sastra tahun 1970 bersama-sama dengan Aom Kusman, Suryana Fatah, Wawa Sofyan, dan Ujang, Kang Ibing membentuk Group Lawak D'Kabayan. Dalam grup ini masing-masing memiliki keunikannya sendiri, di mana para anggotanya mewakili sosok etnis tertentu. Misalnya Suryana Fatah dikenal sebagai Koh Ho Liang dan Wawa Sofyan sebagai Mas Sastro. Kang Ibing sendiri dikenal dengan nama Kang Maman, yang memerankan sosok lugu orang Sunda "pituin".Pada tahun 1975 untuk pertama kalinya main film Si Kabayan arahan Sutradara Tuty Suprapto. Konon pilihan Tutty jatuh ke Kang Ibing karena tertarik saat mendengarkan gaya humornya di Radio Mara. Setelah film Kabayan tersebut, Kang Ibing membintangi film-film lain, di antaranya Ateng the Godfather 1976, Bang Kojak 1977, Si Kabayan dan Gadis Kota 1989, Boss Camad 1990, Komar si Glen Kemon Mudik 1990, Warisan Terlarang 1990, dan Di sini Senang di sana Senang 1990.Selain menjadi seniman ternyata Kang Ibing aktif juga menjadi da'i atau pendakwah. Diluar kesibukannya di dunia hiburan ia kerap memberikan ceramah agama Islam ke sejumlah tempat, termasuk ke pelosok-pelosok daerah. Tema dakwahnya menyangkut masalah-masalah keseharian, dibawakan dengan gaya humor yang segar. Kang Ibing pernah menyatakan bahwa kesuksesan karirnya tidak lepas dari doa yang tulus dari kedua orang tuanya. Ungkapan “Indung Tunggul Rahayu, Bapa Tangkal Darajat” senantiasa melekat di hatinya. Dan itu dijadikan pedoman hidup keluarganya serta tidak segan-segan memasang semboyan itu di ruangan tengah keluarganya. Agama| Thursday, 04 Aug 2022, 09:55 WIB. Cover Pembuka Hidayah Jilid 1 Sumber Gambar : Fauz Noor Zaman. Oleh : Tatang Hidayat (Penulis Nilai-Nilai Pemikiran Pendidikan KH. Choer Affandi dalam Jurnal Tadris Vol 14, No. 1 tahun 2019 IAIN Madura) Saat ada kabar Fauz Noor Zaman mau menulis Novel Biografi KH. Choer Affandi kemudian dibuka order di
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Nama Raden Aang Kusmayatna Kusumadinata mungkin tidak banyak dikenal publik Indonesia. Namun, jika nama akrabnya, Kang Ibing, yang disebut, maka orang akan dengan cepat mengingatnya sebagai Si Kabayan. Kang Ibing lahir di Sumedang, 20 Juni 1946. Selama hidupnya, dirinya aktif sebagai pelawak sejak 1975 sampai 2010. Tidak sendiri, Kang Ibing sering tampil bersama kawan-kawannya Aom Kusman dan Suryana Fatah. Keaktifannya pada kesenian Sunda sering membuat guyonan-guyonannya kental dengan adat dan logat Sunda. Sampai 1990an, Kang Ibing sempat membintangi beberapa film yang membuat namanya melambung, terutama SI KABAYAN pada 1975 dan SI KABAYAN DAN GADIS KOTA pada 1989. Setelah membuat kesenian lawak Indonesia dan Sunda melejit, pada Kamis, 19 Agustus 2010, Indonesia harus kehilangan salah satu pelawak berbakat yang berdedikasi pada seni dan budaya Sunda ini, setelah dirinya meninggal karena pendarahan akibat terjatuh di kamar mandi rumahnya. Setelah dibawa ke Rumah Sakit Al Islam Bandung, dirinya dinyatakan telah meninggal oleh pihak rumah sakit. Serangan jantung adalah penyebab meninggalnya Kang Ibing. Penyakit ini pun dideritanya sejak 15 tahun yang lalu. Sebelum meninggal, Kang Ibing mengeluh mual, pusing, kemudian muntah. Kang Ibing disemayamkan di rumah duka di Jl. Kencana Wangi Komplek Pandan Wangi Kelurahan Buahbatu, Kecamatan Buahbatu, Bandung. Jenazah akan dimakamkan di Gunung Puyuh Sumedang. Lihat Sosbud Selengkapnya
KangIbing menjawab: "Tuh, nu butuheun barang mah si Kusman datangan we ka imahna ayeuna!" (Tuh, yang lagi butuh barang Aom Kusman. Datangi saja rumahnya sekarang!). Contoh Naskah Sambutan Lamaran/Khitbah dalam Bahasa Sunda Beserta Artinya. November 01, 2016. Nama-Nama Garis Keturunan Keluarga dalam Bahasa Sunda. Juni 02, 2012.

Kang Ibing atau yang bernama lengkap Raden Aang Kusmayatna Kusumadinata lahir pada tanggal 20 Juni 1946 di Sumedang. Dia merupakan pelawak Indonesia yang tergabung dengan grup lawak De’Kabayan yang terdiri antara lain Aom Kusman dan Suryana Fatah. Kang Ibing selain sebagai pelawak, Dia juga aktif dalam kesenian Sunda. Kang Ibing memiliki Istri bernama Ny. Nieke dan dikarunia 3 tiga orang anak masing-masing Kusmadika, Kusmandana dan Diane. Kariernya di dunia seni berjalan mulus. Kang Ibing sendiri tidak pernah mimpi untuk jadi orang terkenal apalagi bintang film. Mengawalai karier sebagai Pembawa Acara Obrolan Rineh dalam arti santai secara kocak dan sarat kritik di Radio Mara Bandung. Gaya bicaranya yang berintonasi khas Sunda melekat dalam diri Kang Ibing yang merupakan nama bekennya. Ketika masih duduk di Fakultas Sastera Unpad Jurusan Sastra Rusia, Kang Ibing pernah menjabat sebagai Ketua Kesenian Daya Mahasiswa Sunda DAMAS, Penasihat Departemen Kesenian Unpad dan pernah juga menjadi Asisten Dosen di Fakultas Sastera Unpad. Tahun 1970 bersama-sama dengan Aom Kusman dan Suryana Fatah membentuk Group Lawak De Kabayan. Pada tahun 1975 untuk pertama kalinya main film Si Kabayan arahan Sutradara Tutty Suprapto. Pilihan Tuty jatuh ke Ibing konon tertarik saat mendengarkan gaya humornya di Radio Mara tersebut. Selain bermain film, Kang Ibing juga memerankan Bintang Iklan dari beberapa produk. Saat ini Kang Ibing lebih dikenal sebagai dai yang lumayan padat juga jadwalnya. Filmografi * Si Kabayan 1975 * Ateng The Godfather 1976 * Bang Kojak 1977 * Si Kabayan dan Gadis Kota 1989 * Boss Carmad 1990 * Komar Si Glen Kemon Mudik 1990 * Warisan Terlarang 1990 * Di Sana Senang Di Sini Senang 1990 Kang Ibing meninggal dunia, Kamis malam tanggal 19 Agustus 2010, sekitar pukul WIB karena mengalami pendarahan akibat terjatuh dari lantai kamar mandi rumahnya. Pukul tadi, Kang Ibing dinyatakan meninggal dunia di UGD Rumah Sakit Al Islam,” ujar Operator Rumah Sakit Al Islam Abu Agna. Biografi Kang Ibing ini diambil dari situs dan com . Semoga dapat bermanfaat. Terimakasih. Nama Lengkap Raden Aang Kusmayatna Kusumadinata Nama Populer Kang Ibing Tanggal Lahir 20 Juni 1946 Tempat Lahir Sumedang Wafat Bandung, 19 Agustus 2010 Sumber

Yuklangsung aja kita simak ulasan biografi kang ibing dalam bahasa sunda berikut ini. Biografi Kang Ibing Dalam Bahasa Sunda. Nieke dan dikarunia 3 tiga orang anak masing-masing Kusmadika Kusmandana dan Diane. Mustapa 1852-1930 dan Muh. Biografi bahasa sunda Yang di maksud dengan Biografi yaitu tulisan atau cerita mengenai kehidupan seseorang. Kang Ibing sendiri tidak pernah mimpi untuk jadi orang terkenal apalagi bintang film.
ï»ż403 ERROR Request blocked. We can't connect to the server for this app or website at this time. There might be too much traffic or a configuration error. Try again later, or contact the app or website owner. If you provide content to customers through CloudFront, you can find steps to troubleshoot and help prevent this error by reviewing the CloudFront documentation. Generated by cloudfront CloudFront Request ID Dl1FO77Uc7zN8Zilc3Fpc5ZHdLfS1nXAMV9Yiou-bv-D-R0BZNhH3A== Jawara-jawara silat se-Purwakarta adu kekuatan di Bale Kahuripan Wanayasa, dalam rangka memeriahkan HUT Purwakarta ke-191 Selengkapnya

Profil Rd. Aang Kusmayatna Kusumadinata Kang IbingPria kelahiran Sumedang bulan Juli 1946 yang beristerikan Ny. Nieke ini telah dikarunia 3 tiga orang anak masing-masing Kusmadika, Kusmandana dan di dunia seni berjalan mulus. Kang Ibing sendiri tidak pernah mimpi untuk jadi orang terkenal apalagi bintang dimulai ketika menjadi Pembawa Acara Obrolan Rineh dalam arti santai secara kocak dan sarat kritik di Radio Mara Bandung. Gaya bicaranya yang berintonasi khas Sunda melekat dalam Profil Kang Ibing yang merupakan nama bekennya. Nama asli yang konon masih teureuh menak Sunda yakni Rd. Aang Kusmayatna Kusumadinata seperti hilang diganti Kang Ibing yang identik dengan sosok Si Kabayan yang lugu tetapi masih duduk di Fakultas Sastera Unpad Jurusan Sastra Rusia, Kang Ibing pernah menjabat sebagai Ketua Kesenian Daya Mahasiswa Sunda DAMAS, Penasihat Departemen Kesenian Unpad dan pernah juga menjadi Asisten Dosen di Fakultas Sastera tahun 1970 bersama-sama dengan Aom Kusman dan Suryana Fatah membentuk Group Lawak De Kabayan. Pada tahun 1975 untuk pertama kalinya main film Si Kabayan arahan Sutradara Tutty Suprapto. Pilihan Tuty jatuh ke Ibing konon tertarik saat mendengarkan gaya humornya di Radio Mara main film, Ibing juga sudah memerankan Bintang Iklan dari beberapa produk. Saat ini Kang Ibing lebih dikenal sebagai dai yang lumayan padat juga pasangan Rd. Suyatna Kusumahdinata dan Rd. Kusdiyah ini juga pernah menjadi Direktur salah satu bioskop di Kota Memelihara DombaTempat tinggalnya di Kompleks Pandan Wangi Ciwastra Bandung dilengkapi dengan Kandang Domba. Karena memelihara domba adalah salah satu kegemarannya. Untuk hobinya yang satu ini kang Ibing tidak segan-segan mengambil rumput sendiri di pematang sawah yang mengelilingi sekitar Komplek mencari rumahnya tidaklah sulit. Tukang Becak yang mangkal di sekitar Komplek Perumahan tempat tinggalnya apabila ditanya, akan menunjukkan bahwa rumah Kang Ibing itu di depan rumahnya ada kandang kegiatannya saat ini sebagai “dai” yang jadwalnya cukup padat untuk memberikan siraman rohani baik di mesjid yang ada di lingkungan pedesaan, kota, perkantoran maupun kampus di wilayah Indonesia sampai ke Timor-Timur bahkan ke Australia. Tema dakwahnya mudah dicerna, karena menyangkut masalah-masalah keseharian serta dibawakan dengan gaya humor yang ditanya mengenai kariernya yang beragam serta berhasilnya didalam menyelesaikan Sekolah, Kang Ibing menyatakan bahwa semua itu tidak lepas dari doa yang tulus dari kedua orang tuanya. Ungkapan “Indung Tunggul Rahayu, Bapa Tangkal Darajat” senantiasa melekat di hatinya. Dan itu dijadikan pedoman hidup keluarganya serta tidak segan-segan memasang semboyan itu di ruangan tengah muda Sunda sekarang menurut Kang Ibing, pada umumnya sudah kurang mengenal jati diri Ki Sunda. Basa teh Ciciren Bangsa dalam arti Bahasa itu menunjukkan Bangsa. Refleksinya terlihat dari banyaknya anak muda Tatar Sunda dewasa ini yang malu berbahasa Sunda. Hal ini disebabkan tidak adanya infilterisaasi budaya luar yang masuk, sehingga menyebabkan terjadinya pergeseran nilai mengenai manusia Sunda yang ” Nyunda” adalah yang mengetahui sekaligus menghargai Kebudayaan Sunda serta “Sarakannana” dalam arti tempatnya.. Sehingga tumbuh rasa kasundaan bagi orang Inohong Sunda Kang Ibing yang lekat dengan sosok Tokoh Legendaris Cerita Rakyat Pasundan Si Kabayan yang lugu tetapi Karir dan Kehidupan Kang IbingKang Ibing bersama De'KabayanDe Kabayan adalah salah satu grup lawakasal kota kembang yang terdiri atas 5 orang personil, yakni Aom Kusman, Kang Ibing, Suryana Fatah, Wawa Sofyan dan Mang Ujang. De'Kabayan muncul pertama kali pada kisaran tahun 1976, tepatnya setelah dibentuknya De'Kabayan saat Kang Ibing baru saja beres menggarap film Si Kabayan bersama Lenny Marlina pemeran Nyi Iteung dan Sofyan sharna sang Sutradara pada tahun personil memiliki ciri khas masing-masing dalam memerankan perannya. Kang Maman alias kang Ibing mewakili urang Sunda bersosok lugu, saking lugunya mampu membuat mangkel lawan bicara. Aom Kusman adalah sosok "playmaker", pengatur yang handal alur pembicaraan yang biasanya menjadi sosok paling 'waras' dalam setiap cerita, Suryana Fatah alias Koh Holiang adalah sosok etnis Tionghoa yang tak mau kalah, Wawa Sofyan alias mas Sastro menjadi kaum abangan Jawa yang sedikit pongah, terakhir ada Ujang lagi-lagi orang Sunda yang sekadar pelengkap dan pemberi umpan era 80-an kaset lawak memang bukan barang yang langka. Selain TVRI dan berbagai pentas, eksistensi kelompok lawak banyak ditopang oleh penjualan kaset rekaman berupa lawakan dan lagu-lagu mereka. Selain De Kabayan ada Surya Grup, Warung Kopi Warkop Prambors, Jayakarta Grup, Pancaran Sinar Petromaks, hingga Sersan Ibing ini juga memiliki profesi sebagai bintang film, penyiar radio sekaligus penceramah. Menurut cerita, asal usul nama Ibing alasannya adalah karena Kang Ibing yang pada saat itu penyiar radio Mara merupakan penggemar artis Bing Slamet. Kemudian diambilah kata “Bing” dan ditambah dengan huruf “I” agar tidak sama, sehingga menjadi “Ibing”. Sebagai pelengkapnya, digunakan kata “Kang” yang juga berfungsi sebagai panggilan terhadap orang yang lebih tua, khususnya di daerah Parahiyangan. Dengan demikian, jadilah panggilan “Kang Ibing” yang melekat dan lebih dikenal oleh masyarat Sunda khususnya, dan masyarakat Indonesia umumnya. Kebetulan juga, ia memang gemar pada gerakan ibing penca, jadi sangat sesuai menggunakan panggilan “Kang Ibing”. Kang Ibing kerap tampil lengkap dengan sarung tersampir di pundak dan peci yang menjadi ciri khasnya. Sukses di dunia lawak, ia juga beberapa kali ikut terlibat dalam berbagai film, seperti 1. Di Sana Senang Di Sini Senang pada tahun 19902. Warisan Terlarang 19903. Komar Si Glen Kemon Mudik pada tahun 19904. Boss Carmad pada tahun 19905. Si Kabayan dan Gadis Kota pada tahun 19896. Bang Kojak pada tahun 19777. Ateng The Godfather pada tahun 19768. Si Kabayan pada tahun 1975Di luar kesibukannya di dunia seni dan hiburan, beliau juga dikenal sebagai pendakwah yang kerap memberikan ceramah di sejumlah tempat, sekalipun ke pelosok-pelosok daerah di tanah KabayanKang Ibing mengokohkan posisinya sebagai ikon Orang Sunda di panggung Nasional setelah membintangi filem garapan sutradara Sofyan Sharna, Si Kabayan, tahun 1975. Di situ Kang Ibing memainkan karakter utama, si Kabayan—tokoh dalam saga Sunda yang oleh banyak orang Sunda dianggap sakral. Kang Ibing sendiri dalam sebuah kesempatan mengakui “kesakralan” itu, dan mengatakan bahwa ia sempat merasa gamang ketika diminta untuk memainkan perannya itu. Filemnya sendiri sebenarnya digarap dengan sentuhan populer, yang barangkali oleh sementara kritikus dari kalangan budayawan Sunda yang mengharapkan interpretasi saksama atas tokoh ini akan dinilai reduksionistis. Namun demikian, permainan Kang Ibing dalam filem tersebut sepertinya dinilai baik. Bahkan, kehadirannya cukup fenomenal dan begitu impresif sehingga bagi masyarakat luas—terutama dari kalangan non-Sunda—tokoh si Kabayan yang diperankan Kang Ibing itu menjadi semacam eksponen emblematis yang merepresentasikan karakter orang Sunda. Hal ini kemudian memunculkan problematika baru. Bagi sebagian orang Sunda, mengidentikkan Orang Sunda dengan si Kabayan dirasakan menyinggung, bahkan mengolok-olok. Barangkali bukan tanpa alasan. Dalam berbagai okurensi, baik itu dalam bentuk wacana dalam forum-forum formal, tayangan media terutama televisi, maupun sekadar obrolan warung kopi, bila ditampilkan sebuah karakter dengan rujukan identitas yang cukup kental kepada Orang Sunda dengan kesundaannya, maka yang muncul adalah sebuah sosok dengan suntikan fitur dari sifat-sifat si Kabayan—dengan dosis beragam, dari yang sebatas idiosyncrasies kecil yang sangat wajar sampai manifestasi personal yang gamblang si Kabayan dalam bentuk yang cenderung karikatural. Dalam hal ujung spektrum yang kedua, yang mendapat penekanan adalah sifat si Kabayan yang lugu, polos, kampung, easy-going, tak serius, pemalas, mediocre, tanpa motivasi dan ambisi, meskipun jujur dan tetap lucu. Boleh jadi, si penyodor personifikasi si Kabayan itu menampilkan hal tersebut bukan dengan niat untuk menyinggung atau mengolok-olok. Barangkali stereotyping itu datang semata-mata dari kurangnya riset yang mendalam dan sungguh-sungguh, atau bahkan bisa saja justru dari penghormatan yang tulus kepada keunikan karakter si Kabayan sendiri. Namun demikian, tetap saja cukup banyak orang Sunda yang merasa tidak nyaman dengan hal itu—ketidaknyamanan yang mungkin mirip dengan yang dirasakan oleh kalangan muda kulit hitam di Amerika di tahun 1960-an ketika musik blues—yang menjadi la chose à la mode bagi dan digandrungi oleh orang-orang kulit putih—diatribusikan kepada mereka. Seperti halnya kaum muda kulit hitam di Amerika pada era yang hectic, gegap-gempita, dan penuh warna itu, yang lebih memilih musik soul yang ceria dan optimistis ketimbang musik blues yang muram dan pesimistis, yang memuja Martin Luther King, Malcolm X, dan Muhammad Ali, dan yang merindukan sosok Orang Kulit Hitam yang tampil di panggung Nasional yang dapat memberikan inspirasi bagi mereka untuk mendaki tangga sosial, cukup banyak orang Sunda yang lebih menyukai interpretasi kultural terhadap kesundaan yang lebih optimistis, beretika kerja, intelek, terberdayakan oleh pencerahan, dan sedikit ambisius, yang dianggap lebih sesuai dengan Zeitgeist di kekinian di dunia yang bukan saja makin sarat dengan persaingan, tetapi juga makin gaduh karena setiap individu, setiap kelompok, setiap entitas sosial, seolah berteriak lantang untuk menyatakan bahwa mereka ada. Banyak orang Sunda yang mendambakan lahirnya kembali Otto Iskandardinata, Ir. H. Djuanda, atau R. E. Martadinata baru. Sementara itu, si Kabayan tetap luput dari uluran batin pemahaman. Di antara penyederhanaan karakter yang cenderung dangkal dan tanpa disadari berpotensi untuk menyinggung dan mengolok-olok, dan pernyataan sikap ketersinggungan sebagian orang Sunda yang cenderung reaktif dan kehilangan perspektif serta marwah budaya Sunda untuk “naliti nastiti, landung kandungan, laér aisan, masing asak-asak nénjo,” si Kabayan terdesak ke dalam tragedinya sendiri yang ironis—ibarat piramid ber-hieroglif yang terkubur oleh timbunan batu Rosetta. Si Kabayan terjepit di antara kabayanisasi dan antikabayanisme. Ketika manusia merindukan hadirnya sesosok figur untuk merepresentasikan dirinya atau kaumnya, pada dasarnya manusia juga—setidaknya sampai derajat tertentu—mendambakan seseorang untuk dipuja. Sehatkah itu? Untuk memberikan jawaban “ya” atau “tidak” kepada pertanyaan itu kita bisa berdebat. Tetapi, Fédor MikhaÏlovitch DostoÏevsky mengatakana bahwa seperti itulah kondisi manusia itu adanya. “Selama manusia itu bebas,” tulis DostoÏevsky dalam novelnya, The Brothers Karamazov, “tidak ada yang lebih diperjuangkannya dengan begitu tak kenal lelah dan dengan begitu menyakitkan, selain menemukan seseorang untuk dipuja.” Anggaplah DostoÏevsky benar, dan misalkan si Kabayan adalah benar-benar seseorang—dalam pengertian bahwa ia adalah tokoh sejarah yang riil, bukan sekadar mitos—pantaskah bila ia dipuja? Jawabannya barangkali adalah, “kenapa tidak?” Sejarah tidak hanya mencatat Alexander yang di usianya yang ke-18 sudah menjadi panglima perang pasukan Macedonia mewarisi tahta ayahnya, Philip, dan yang ketika menjelang ajalnya di usianya yang ke-26, wilayah taklukannya membentang dari Mesir hingga perbatasan Afghanistan, tetapi sejarah juga mencatat Diogenes, yang ketika ia, dengan pakaian yang lusuh dan compang-camping, tengah nongkrong berjemur di bawah sinar matahari, kemudian Alexander menyapanya dan menanyakan adakah yang dibutuhkannya, ia menjawab, “Ya. Tolong minggir. Anda menghalangi matahari.” Seperti halnya alegori dalam novel The Brothers Karamazov, representasi “ideal” yang dicari orang Sunda mungkin adalah sosok manusia utuh yang merupakan produk dari pergulatan dua belahan karakter yang bertentangan—hanya saja, dalam hal ini, dengan dikotomisasi yang berbeda bukan “baik” versus “buruk,” melainkan “konstruktif” versus “dekonstruktif.” Pada kubu konstruktif kita mengenali karakter yang giat, gigih, berdaya juang, terencana, terkonsep, tersistematisasi, terstruktur, rapi, efisien, berpakem, teramalkan, kuat, persisten, tenacious, ambisius, utilitarian, finalistis, sedikit intoleran, berorientasi kekuasaan. Pada kubu dekonstruktif rileks, lay-back, merenung, lirih, spontan, acak, kreatif, penuh kejutan, peka, kritis, menggugat konsep, anti-kemapanan, mengalir, sedikit amburadul, kadang urakan, toleran, jujur, sederhana, apresiatif, berorientasi kebaikan. Si Kabayan berada di kubu kedua. Kang Ibing benar, bukanlah si Kabayan yang pantas dijadikan representasi ikonis Orang Sunda—Si Kabayan hanya separuh Orang Sunda—melainkan si Tukang Peuyeum. Di dalam dirinya, kita menemukan bahwa dialektika konstruktif-dekonstruktif, Alexander-Diogenes, analitis-gestalt, dalam pergulatan batinnya, muncul sebagai personal traits yang membentuk karakternya yang jembar. Ia memandang hidup sebagai sebuah tanggung jawab, tetapi juga sekaligus sebuah permainan. Ia berjalan dan bekerja, tetapi juga sekaligus menyanyi dan menari. Ia mengenali logika perencanaan dan kendali, tetapi juga sekaligus membuka mata, pikiran, dan hati untuk ketidakpastian dan misteri. Ia menyapa Tuhan. Ia menerima hidup—dengan takdir dan finalitasnya yang menampar—dengan tegar, bahkan bersyukur. Ia berkata “ya!” kepada hidup dengan tegas, bahkan penuh gelora—suatu sikap yang oleh Goenawan Mohamad dalam catatannya untuk dan dalam sebuah buku yang mengulas Nietzsche sebagai emphasizing interpretation yang menggarisbawahi istilah yang dipopulerkan oleh Nietzsche disebut “amor fati” “cinta kepada takdir.” Akan tetapi, bukankah itu adalah ciri karakter yang tidak spesifik untuk atau hanya dimiliki oleh orang Sunda? Apa boleh buat, itu adalah konsekuensi dari keinginan akan representasi citrawi yang merujuk kepada apa-apa yang baik, karena kebaikan itu universal. Dan barangkali itu tidak menjadi soal. Tantangan yang lebih penting untuk dijawab adalah bagaimana menjadi bangga sebagai orang Sunda dan dengan kesundaan tanpa terjebak ke dalam etnosentrisme sempit atau fanatisme buta. Kecenderungan kepada primordialisme dan bigotry ada di mana saja pada siapa saja di kelompok manusia yang mana saja. Sejak awalnya, barangkali, itu adalah fitur inheren manusia yang pada level individu ada kaitannya dengan mekanisme pertahanan diri—yang oleh Daniel Goleman dalam bukunya, Emotional Intelligence, bahkan dikaitkan dengan organ anatomis dan proses fisiologis pada otak manusia. Goleman menyebut reaksi yang dihasilkan dari gejala ini sebagai respon “resist or retreat” ketika manusia berhadapan dengan sesuatu yang asing yang berada di luar dirinya. Orang Sunda tentu tidak bisa dikecualikan. Boleh jadi, bahkan, ada orang Sunda yang masih meratapi kematian Dyah Pitaloka dan menyimpan luka dan dendam Perang Bubat. Namun demikian, seperti halnya naluri manusia yang tidak hanya bisa menghadirkan bencana tetapi juga rahmat, akal manusia juga tidak hanya bisa menciptakan kesombongan peradaban tetapi juga kearifan budaya. Dalam budaya Sunda, misalnya, kearifan itu tampak pada dualisme makna atau ambiguitas semantik kata “batur.” Dalam bahasa Sunda, kata “batur” bisa berarti “orang lain,” bisa juga berarti “sahabat.” Kata dalam bahasa Sunda untuk “teman” adalah “babaturan,” yang mungkin bisa diartikan sebagai replika dari “batur.” Jadi, “imah batur” berarti “rumah orang lain,” tetapi “batur keueung” berarti “sahabat pelipur rasa getir dan ketakutan dalam kesepian atau kesendirian.” Dalam frase “akur jeung batur salembur” “hidup rukun dengan batur’ sekampung”, kata batur menjadi ambigu, dan hasilnya adalah sebuah petunjuk sikap bijak di dalam menghadapi realitas kebersamaan dan perbedaan. Meskipun barangkali tidak sedalam dan se-elaborate altruisme ekstrem ala Emmanuel Levinas, dalam prakteknya, sikap bijak ini bisa menghasilkan kebaikan yang menyentuh hati. Bila “orang lain”—sesuatu yang asing, yang berada di luar diri seorang manusia, yang bisa saja mengancam, yang sering harus dilawan atau dihindari—dipandang sebagai “sahabat,” maka di situ ditunjukkan jiwa besar. Dan bila sikap ini dihayati dan dipraktekkan oleh banyak orang, maka yang dihasilkan adalah inklusivisme yang merangkul dan meneguhkan. Inilah barangkali yang membuat Sam Ratulangi yang adalah orang Minahasa merasa terpanggil untuk dengan demikian gigihnya memperjuangkan kepentingan orang-orang Sunda ketika ia menjadi anggota Gemeenteraad di Bandung di tahun 1923—sampai-sampai seorang Belanda merasa perlu untuk “mengingatkan” dengan mengatakan, “Dr. Ratulangi is geen Sundanees” “Dr. Ratulangi bukan orang Sunda”. Ini juga barangkali yang membuat Himawan Sutanto, mantan Panglima Kodam Siliwangi, menceritakan dengan haru pengalaman masa mudanya ketika, dalam sebuah operasi di pedesaan, ia mendapat kiriman makanan dari penduduk setempat dengan pesan, “kanggo urang Jawa anu bageur” “buat orang Jawa yang baik hati”. Kang Ibing juga menunjukkan sikap itu. Dalam dua kesempatan terpisah, Kang Ibing menyebut dua orang pelawak yang dikagumi dan dihormatinya. Untuk yang dikagumi, Kang Ibing menyebut Bing Slamet; untuk yang dihormati, Kang Ibing menyebut Ateng. Dua-duanya bukan orang Sunda. Dari nama “Bing Slamet”-lah, Kang Ibing, yang bernama asli R. Aang Kusmayatna Kusumadinata itu, mengambil nama “Ibing” sebagai nama bekennya. Sedangkan Ateng, yang bersamanya Kang Ibing bermain dalam filem garapan sutradara Ahmad Jamal, Ateng the Godfather, tahun 1976, turut membawa Kang Ibing ke panggung popularitas di tingkat nasional. Persahabatan mereka bertahan hingga wafatnya Ateng. Sunda Kang Ibing memang bukan Sunda yang ditumbuhkan dari benih eksklusivisme chauvinistic dan dipupuk oleh prasangka-prasangka primordial, bukan juga Sunda yang diikat, dipagari, diberi label, untuk kemudian dikendarai dalam upaya menggapai tujuan-tujuan kekuasaan dalam kerangka politik kepentingan. Sunda Kang Ibing adalah Sunda yang semata-mata mewujud dari keniscayaan bahwa setiap individu terlahir di suatu tempat dan kepada sebuah komunitas—serta rasa cinta yang tumbuh sebagai respon terhadapnya yang merupakan konsekuensi dari fitrah manusia. Kang Ibing merasakan bahwa sebagai orang Sunda, tidak saja ia menjadi bagian dari komunitas orang Sunda, tetapi juga bahwa komunitas orang Sunda—dengan budayanya, kecenderungan-kecenderungannya, modus-modus eksistensinya—telah menjadi bagian dari dirinya. Dalam kata-kata José Ortega y Gasset, “Yo soy yo y mi circunstancia, y si no la salvo a ella no me salvo yo.” “Aku adalah aku ditambah sekelilingku, dan bila aku tidak dapat mempertahankan apa yang melingkungiku, maka aku tidak dapat mempertahankan diriku.” Kini Kang Ibing telah tiada. Lengkap sudah perjalanan hidupnya. Ia barangkali memang bukan orang kuat dengan pencapaian-pencapaian yang hebat. Selain itu, seperti halnya kita semua, ia juga seorang manusia biasa dengan segala kekurangan, keterbatasan, kelemahan, kesalahan, ego, bias, dan miskonsepsinya. Kang Ibing menjadi istimewa bukan karena ia mempunyai akhlak yang sempurna tanpa cela, bukan pula karena ia mempunyai watak yang luar biasa dan kapabilitas yang mumpuni yang ditunjukkan dengan kepemimpinannya dalam proyek perubahan besar dalam masyarakat yang menentukan wajah sejarah. Justru kontras dari itu Kang Ibing menjadi istimewa karena ia membangkitkan inspirasi bagi kita untuk berkaca dan melihat ke dalam, dan meneliti kembali hal-hal kecil dalam hidup untuk kemudian menyadarinya sebagai anugerah. Ia mendorong kita untuk membuat setiap saat dalam hidup itu bermakna, serta menghayatinya sebagai berkah yang patut disyukuri. Kang Ibing mengajak kita untuk berkata seperti halnya tokoh Jack Dawson yang diperankan oleh Leonardo DiCaprio dalam filem Titanic berkata, “ 
 I figure life’s a gift, and I don’t intend on wasting it. You don’t know what hand you’re gonna get dealt next. You learn to take life as it comes at you—to make each day count.” Dan bila selama ini kita beranggapan bahwa kemuliaan itu hanya kita dapati di dalam diri seorang ilmuwan, misalnya, yang mendedikasikan kerja keras, kepiawaian, dan kejeniusannya untuk mencari pemahaman terhadap dunia agar umat manusia bisa menarik manfaat darinya, atau di dalam diri seorang negarawan, misalnya, yang mendedikasikan kharisma, kapabilitas, dan kompetensinya untuk mencari konsep dan praktek berbangsa bernegara yang baik dan efektif agar rakyat dapat hidup aman sejahtera, maka Kang Ibing mengajarkan kepada kita bahwa kemuliaan juga ada di dalam diri Kang Maman yang mendedikasikan hidupnya untuk mencari si Gadis sebagai seniman Sunda yang konsisten di profesinya, membuat Wali Kota Dada Rosada terketuk hatinya. Rencananya, Kang Ibing bakal diberi penghargaan khusus sebagai salah seorang seniman atau tokoh berpengaruh di Bandung."Kalau penghargaan pasti kita berikan untuk Kang Ibing," ujar Dada kepada wartawan, di rumah duka, Jumat 20/8/2010. Untuk penghargaan tersebut, Dada mengaku masih harus membicarakannya dengan DPRD Kota Bandung. Sebab, hal itu tentu harus mendapat persetujuan dari para wakil luar itu, kata Dada, Pemkot Bandung selalu memberikan penghargaan tiap tahunnya kepada tokoh, seniman, maupun budayawan yang memiliki kontribusi positif bagi Kota Kembang."Setiap ulang tahun Bandung, kita selalu berikan penghargaan bagi mereka yang banyak membantu Bandung di bidang apapun. Ya, Kang Ibing termasuk salah seorang yang banyak membantu Pemkot Bandung," mengaku sering bertemu di Balai Kota Bandung. "Terakhir, dia membantu saya untuk membuat taman dan mengajukan biayanya," katanya. Rencananya, taman yang berlokasi tidak jauh dari rumah Kang Ibing itu akan diresmikan Dada dan almarhum. Taman itu rencananya dinamakan 'Taman Wangi Dewata' yang artinya 'Taman Wangi Dengan Dada Wali Kota'. Saat disinggung apakah taman tersebut akan diganti namanya menjadi 'Taman Kang Ibing', Dada menyerahkan sepenuhnya pada masyarakat sekitar. "Tergantung warga di sini apakah mau seperti itu atau bagaimana," ungkapnya

KangIbing Mencat Kambing Tetangga. May 13, 2017. SUBANG, Lampusatu. com,- Bagi orang Sunda di Jawa Barat Kang Ibing merupakan suatu sosok teladan, dimana salah seorang seniman asli Sunda yang namanya melegenda hingga saat ini bukan hanya di dalam tetapi luar Negeri. Buktinya, kalimat pepatah kang Ibing yang berisi petuah dalam bahasa Sunda

Indonesia Kang Ibing Sang Legenda Budaya Sunda – Kang Ibing adalah pelawak Indonesia yang tergabung dengan grup lawak De’Kabayan yang terdiri dari Aom Kusman dan Suryana Fatah. Pelawak ini juga pernah aktif sebagai Penyiar Radio Mara Bandung bersama Wildan Nasution. Beliau juga aktif di berbagai kegiatan Kesenian Sunda sehingga beliau patut diberi julukan “Kang Ibing Sang Legenda Budaya Sunda”. Kang Ibing, Katerangan Budaya Sunda - Kang Ibing mangrupikeun pelawak IndonĂ©sia anu bagian tina grup komedi De'Kabayan anu diwangun ku Aom Kusman sareng Suryana Fatah. Pelawak ieu ogĂ© parantos aktif salaku Radio Broadcaster Mara Bandung sareng Wildan Nasution. Anjeunna ogĂ© aktip dina sagala rupa kagiatan Kesenian Sunda sahingga anjeun kedah dipasihan julukan "Kang Ibing Katerangan Budaya Sunda". Bagaimana cara menggunakan terjemahan teks Indonesia-Sunda? Semua terjemahan yang dibuat di dalam disimpan ke dalam database. Data-data yang telah direkam di dalam database akan diposting di situs web secara terbuka dan anonim. Oleh sebab itu, kami mengingatkan Anda untuk tidak memasukkan informasi dan data pribadi ke dalam system translasi anda dapat menemukan Konten yang berupa bahasa gaul, kata-kata tidak senonoh, hal-hal berbau seks, dan hal serupa lainnya di dalam system translasi yang disebabkan oleh riwayat translasi dari pengguna lainnya. Dikarenakan hasil terjemahan yang dibuat oleh system translasi bisa jadi tidak sesuai pada beberapa orang dari segala usia dan pandangan Kami menyarankan agar Anda tidak menggunakan situs web kami dalam situasi yang tidak nyaman. Jika pada saat anda melakukan penerjemahan Anda menemukan isi terjemahan Anda termasuk kedalam hak cipta, atau bersifat penghinaan, maupun sesuatu yang bersifat serupa, Anda dapat menghubungi kami di →"Kontak" Kebijakan Privasi Vendor pihak ketiga, termasuk Google, menggunakan cookie untuk menayangkan iklan berdasarkan kunjungan sebelumnya yang dilakukan pengguna ke situs web Anda atau situs web lain. Penggunaan cookie iklan oleh Google memungkinkan Google dan mitranya untuk menayangkan iklan kepada pengguna Anda berdasarkan kunjungan mereka ke situs Anda dan/atau situs lain di Internet. Pengguna dapat menyisih dari iklan hasil personalisasi dengan mengunjungi Setelan Iklan. Atau, Anda dapat mengarahkan pengguna untuk menyisih dari penggunaan cookie vendor pihak ketiga untuk iklan hasil personalisasi dengan mengunjungi
  1. АĐșĐ»Đ”ĐŒ ŃƒĐŒŐĄáˆ±Îč
    1. Đ•áŒ­ŃŃĐŸŃĐșĐŸĐżĐ” ŐŠŐ« сΔ օል
    2. Мչрር Đ±Đ°ÎŒÎ±ĐČŃ€Đ°Ï†ĐŸŐ” Ő«Ö‚á’Î·á‰‚ŐŹĐžĐœáˆȘĐł
  2. á‹œá‰±ŃÏ‰Ń‡á‰ș ĐŽáŠźáˆ»ŃƒĐŽĐ”Î»áˆ—Ń„
    1. Π ĐșŐĄ пኄзĐČĐŸÎŸĐ”áˆŸĐŸĐ»
    2. ĐšŐ„Ï†ĐŸŐąĐŸ ЮраŐčÎż áŒ§Ő§ŃˆŐ­ĐŒ Ö…Ń‡ĐžŐŠŐ«áŠ«áˆ…Ï‚á‹Čφ
yHUj0z.